Kisah Romantisme Rumah Tangga : Belajar Cinta dari Jus Mangga

Ini adalah sebuah kisah yang sudah lama sekali saya baca. Sewaktu itu saya dapatkan kisah ini dari sebuah milis. Sejujurnya saya tak tahu sumber asli dari tulisan ini dan saya sendiri pun kurang tahu juga apakah ini merupakan kisah nyata ataukah bukan. Yang jelas, ketika membaca kisah ini, sungguh rasanya meleleh hati ini sambil bertanya-tanya dalam hati ini, apakah benar ada lelaki yang seperti ini di dunia nyata? Apakah benar ada seorang suami yang memiliki kecintaan besar terhadap isterinya seperti tulisan yang saya baca ini? 

Beberapa waktu lalu, saya pernah membaca sebuah postingan tentang seorang suami yang selalu mendengarkan  voice note isterinya berulang-ulang. Ternyata sang isteri telah lama meninggal dunia dan dia selalu memperdengarkan rekaman suara isterinya setiap kali ia rindu atau setiap kali ia selesai sholat. 

Kisah yang manis sekaligus mengharukan. Dulu saya selalu berpikir bahwa ketika suami ditinggalkan isterinya, maka ia mungkin akan mudah melupakan isterinya tersebut. Ia bahkan tak akan membutuhkan waktu lama untuk menikah lagi dengan perempuan lain dan memulai hidupnya yang baru.

Namun, ketika membaca kisah ini, barangkali masih ada lelaki yang memiliki perasaan cinta yang kuat sekalipun sang isteri sudah tak ada lagi di dunia. Kisah berikut ini adalah salah satu kisah indah yang menceritakan itu semua. Semoga ada hikmahnya.


Sumber gambar: sailusfood.com


Teringat sebuah kisah cinta yang tercatat dalam sejarah. Seorang mursyid 'aam Ikhwanul Muslimin ke-3 yaitu Umar at-Tilmisani. Kisah ini bercerita tentang ashir manjaa  atau jus mangga. Dalam kisah tersebut tersimpan energi cinta (meminjam istilah alm. ust. Rahmat) yang menjadi pelajaran bagi kita semua tentang keindahan dan ketulusan cinta.

Dalam sebuah majelis di Iskandariah bertepatan dengan waktu Ramadhan, at-Tilmisani diundang dalam majelis tersebut. Saat itu bertepatan pula dengan waktu berbuka. Salah satu hidangan yang disajikan untuk berbuka pauasa adalah jus mangga. Seorang lelaki yang ada di majelis tersebut kemudian menghidangkan beliau segelas ashir manjaa. Melihat hidangan tersebut, beliau tiba-tiba meminta maaf. Beliau lalu berkata bahwa beliau tidak bisa menerima dan meminumnya.

Sebagian besar orang yang menghadiri majelis itu memperhatikan beliau. Mereka lalu bingung dan bertanya, "A
pa ustadz alergi dengan minuman ini ataukah minuman ini dapat mengganggu kesehatan ustadz?" tanya orang-orang tersebut. Memang dia masa tersebut beliau sudah berusia lanjut.

"Tidak," jawab beliau.

Mendengar jawaban singkat beliau, mereka semakin penasaran. Mereka lalu mendesak beliau agar mau mengungkapkan alasannya. Lantas setelah mendapat desakan tersebut, beliau pun kemudian berkata,

" Dulu, apabila saya terlambat pulang kerja, almarhumah istri saya selalu menunggu dengan sabar sembari menyiapkan dua gelas jus mangga. Kemudian ketika saya sudah pulang, kami berdua pun meminumnya bersama-sama. Sekarang, isteri saya sudah wafat. Saya tetap merasa berat untuk meminum jus mangga sendirian. Saya tak bisa meminumnya tanpa dia," ujarnya.

"Saya", lanjut beliau, "Selalu memohon kepada Allah agar Ia mempertemukan kami berdua di syurga. Lalu, kami dapat bersama-sama menikmati minuman syurga. Lalu, kami dapat bersama-sama menikmati minuman syurga..," ujar beliau mengulangi perkataannya.

Masya Allah... sungguh indah kisah cinta orang yang sholeh. Semoga kita pun bisa berkumpul dengan orang yang kita cintai di surga kelak, aamiin.


8 komentar untuk "Kisah Romantisme Rumah Tangga : Belajar Cinta dari Jus Mangga"

  1. Comment Author Avatar
    Keren kali jus mangga ceritanya.. co cweet🥰🥰
  2. Comment Author Avatar
    Sulit dilupakan rumah tangga dengan beragam aktifitas menggapai ridlo Illahi
  3. Comment Author Avatar
    Ahhh jomblo hanya bisa menyimak
    1. Comment Author Avatar
      Sama mas, kita nyimaq aja dah wkwk
  4. Comment Author Avatar
    Aduh so sweetnya.. 😍😍😊
  5. Comment Author Avatar
  6. Comment Author Avatar
  7. Comment Author Avatar
    Cinta, sebuah kata indah yang hanya bisa dirasakan keindahannya

Silahkan sampaikan pendapatmu. Mari kita berdiskusi :)