Dialog aku (2): Berbuat baiklah yang ikhlas!

Sedari dulu aku paling suka berjumpa dengan orang yang tulus...  Meskipun sebenarnya sulit mendeskripsikan apa ciri ciri orang yang tulus itu karena Ketulusan itu hanya bisa dirasakan.

Saat sma, adalah saat dimana aku begitu jenuh berteman dengan orang lain...  Kebanyakan orang yang ku temui adalah orang orang yang berteman karena ada maunya..  Mereka ingin mendapatkan keuntungan dengan berteman...  Sebenarnya sih tidak masalah jika memang itu bisa membuat mereka menjadi lebih baik dan tetap mau bersikap adil ketika bergaul dengan orang lain. Sayangnya orang orang ini tidak begitu..  Mereka bersikap manis dan ramah di depan si A...  Tapi ketika bertemu si B (yang dianggap biasa saja dan tidak memberikan benefit) buat mereka..  Mereka cuek.. Sombong dan tidak peduli.
  
Berbeda dengan teman teman SMP yg aku temui...  Mereka cenderung polos dan tidak "licik" seperti anak SMA.
Dan ketika aku kuliah, aku juga masih berjumpa dengan orang orang tidak tulus seperti itu...  Meskipun tentu saja tidak semua seperti itu.  Pernah ya..  Waktu itu aku ingin menolong seorang teman yg sedang sibuk mengurus administrasi..  Dia terlihat kerepotan mengurus sendirian dan aku pun menawarkan bantuan..  Setelah itu dia terlihat terharu sekali dengan apa yang aku lakukan.. (yang Sejujurnya, apa yang aku bantu itu sebenarnya hal kecil..  Yang bisa dengan mudah dilakukan dan bahkan sahabatku sering kali melakukannya sehingga aku anggap itu sebenernya pertolongan biasa) tapi dia seakan terharu sekali.. Seakan akan aku telah melakukan sesuatu yang "wow" untuk dia (sebagai catatan, bahwa temanku ini dalam pandanganku adalah tipe orang tidak tulus dalam bergaul). Mungkin dia pikir "kok dia baik sekali ingin membantu, padahal aku ga kasih apa apa ke dia". Dan jujur  ketika melihat reaksinya itu, kok aku merasa kasihan sekali padanya..

Nah, itu dalam dunia pertemanan..  Kalau dalam keluarga pun juga begitu...  Ketika kita ingin membantu orang tua janganlah mengharapkan imbalan atas apa yang kita lakukan...  Atau misalnya jangan pula kita membantu, karena kita ingin menebus rasa bersalah atas aib kita (yang kita sembunyikan diam diam terhadap orang tua kita),.. Itu bukanlah kebaikan kalau menurutku.. (Meskipun tentu saja yang berhak memberikan penilaian hanyalah Allah saja) tapi aku merasa jijik dengan kebaikan palsu seperti itu..  Apalagi jika dilakukan terhadap orang tua sendiri..

Berbuat baiklah karena kita memang ingin berbuat baik..  Berbuat baik karena ada maunya atau karena ingin menebus rasa bersalah itu bukan berbuat baik namanya...  Berbuat baiklah sekalipun terhadap orang yang tidak kita sukai..  Karena kebaikan yang ikhlas (sekalipun terlihat kecil) insya Allah mendatangkan kebaikan kepada kita..  Sekalipun tidak kita minta...

Posting Komentar untuk "Dialog aku (2): Berbuat baiklah yang ikhlas! "