Belajar Sekilas tentang Biografi

pexels.com


Kali ini kita akan bahas seputar dunia kepenulisan ya. Materi ini didapatkan dari Materi ODOP tanggal 15 Mei lalu. Materi ini disampaikan di grup wa oleh Mbak Sakifah, beliau adalah dosen Universitas Siliwangi. Jadi beliau lumayan sering menggeluti dunia kepenulisan, terutama tulisan nonfiksi. 

Apa saja yang sudah beliau sampaikan? Saya akan coba rangkum ya. 


Jadi, tulisan nonfiksi itu punya ciri khasnya sendiri. Apa saja ciri-cirinya?
1. Berbahasa baku/formal
2. Lugas
3. Berdasarkan fakta/data
4. Gaya bahasa ilmiah populer

Nah, terkait bahasa, sekalipun menggunakan bahasa yang santai (bukan bahasa formal), sebuah tulisan tetap bisa dikatakan nonfiksi apabila syarat utamanya tetap terpenuhi, yaitu menyajikan data/fakta. Mbak Sarifah juga mengatakan bahwa bahasa dan sastra memang dinamis karena bahasa bisa berkembang sesuai kondisi sosial, dan tidak tergantung pada aturan di masa tertentu. Bahkan aturan dalam berbahasa bisa berubah seiring perubahan kondisi sosial.

Tulisan nonfiksi terdiri dari berbagai macam jenis. Kita pasti pernah membacanya atau bahkan pernah membuatnya. Misalnya, skripsi, esai, makalah, jurnal, biografi, artikel, dan ada juga yang namanya jurnalis ke sastrawi.

Yang terakhir ini mungkin masih terasa asing ya. Tapi jika penasaran dengan itu, bisa coba baca tulisannya Pak Dahlan Iskan. Salah satunya terkait autobiografi beliau berjudul "Ganti Hati". Terasa sekali sastranya, padahal itu adalah kisah nyata yang beliau tulis dalam bentuk jurnal. 

Selain contoh di atas, jenis tulisan nonfiksi selanjutnya adalah biografi. Nah, untuk selanjutnya kita akan bahas lebih lanjut ya. Sebelumnya ada perbedaan sendiri antara biografi dan autobiografi. Jika autobiografi adalah kisah hidup kita yang kita tulis sendiri sedangkan biografi adalah kisah hidup yang ditulis orang lain. 

Nah tidak semua orang bisa ditulis biografi. Syarat utama seseorang untuk layak menjadi tokoh utama biografi adalah apabila ada sesuatu yang layak yang disebarluaskan dari dirinya untuk sebanyak mungkin pembaca.

Maka jika kita yakin ada hal yang layak diketahui banyak orang dari perjalanan hidup kita yang dianggap luar biasa, maka tulislah autobiografi.  Namun jika dirasa tidak ada, ya buat apa? Memangnya ada yang berkenan untuk membaca? Hehe. 

Biografi atau autobiografi bisa ditulis dalam bentuk artikel, tapi kebanyakan dalam bentuk buku karena terlalu panjang jika ditulis dalam bentuk artikel. Kalau terlalu pendek, malah mirip cerita nonfiksi.

Untuk menuliskan biografi, tidak ada batasan baku minimal atau maksimal. Hanya saja, karena inti dari biografi bukan hanya tentang identitas tokoh utama maka tidak cukup layak disebut biografi jika terbatas pada 500-700 kata. 

Pada biografi, unsur "pesan" dari kepribadian tokoh utamanya harus kuat. Jadi ketika dituliskan secara singkat, pesan itu rawan tidak tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Dalam menulis biografi harus ada unsur orientasi, masalah/peristiwa, dan reorientasi. Yang dimaksud reorientasi adalah pendapat, tanggapan, dan simpulan penulis terhadap kisah hidup tokoh utama. Menurut beberapa ahli, unsur ini tidak harus ada, tapi hampir setiap biografi yang dibaca mbak Sakifah memiliki unsur ini. 

Nah, itulah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang biografi. Mudah-mudahan kelak akan ada yang menuliskan profil kita ke dalam buku biografi yaa hihi. Aamiin. 





Posting Komentar untuk "Belajar Sekilas tentang Biografi"