Saat Berharga untuk Anak Kita

foto : dokumen pribadi

Jadi kali ini aku mau merangkum sebuah buku parenting. Ini buku udah lama sih terbitnya dan kayaknya sudah banyak yang baca juga ya bu ibuk.. Hehe. Tapi aku mau coba share disini, siapa tahu ada manfaat yang bisa diambil. 

Aku akan coba rangkum beberapa hal saja. Jadi kalau mau lebih lengkap, silakan baca langsung bukunya ya. Rangkuman ini kusertai dengan pendapatku juga. Berikut rangkuman singkat buku karya ustadz Mohammad Faudzil Adhim. Semoga bermanfaat. 


Ketika Anak Hanya  Dijadikan Ajang Pamer

Dalam mendidik anak, terkadang motivasi kita adalah demi memperturutkan kebanggaan kita sendiri. Kita didik mereka agar mampu membaca di usia balita. Bukan agar mereka lebih mengenal Tuhannya, melainkan demi mendatangkan decak kagum manusia. Mungkin tidak semua orang tua begitu, tapi ada barangkali yang begitu. 

Kita ajarkan kepada mereka doa-doa. Tapi lupa menumbuhkan keyakinan bahwa Allah adalah tempat bergantung dan memohon pertolongan.

Kita ajarkan mereka Alquran, sehingga mereka fasih membaca di usia dini. Namun kita abai membangkitkan kepercayaan diri mereka untuk menjadikan Alquran sebagai pegangan hidup.

Kita ajarkan mereka hafalan surat pendek. Bukan untuk membekali jiwa mereka, melainkan demi memperoleh tepuk tangan meriah saat wisuda TPA.
 
Kita gembleng mereka untuk menguasai ilmu apa saja. Namun kita lalai mempersiapkan jiwa mereka untuk mengabdi kpd Allah. 

Kita tidak membangkitkan jiwa mereka untuk mencintai agama dengan ilmu, iman, dan amal shalih. Akibatnya mereka menjadi orang-orang merugi meski prestasinya membuat orang lain merasa iri.

Lalu Harus Bagaimana? 

Pada dasarnya memang betul, bahwa Allah tidak melarang kita untuk mencintai pasangan, anak, tanah yang luas atau kendaraan yang bagus. Kita sebagai manusia pasti menginginkan itu karena Allah sendirilah yang menjadikan semua itu indah dalam pandangan kita. 

Namun kalau kita terlalu asyik dan fokus pada dunia, kita jadi lupa, untuk mengembalikan rasa syukur itu kepada yang telah memberikan semuanya yaitu Allah Subhana wata'ala. Akibatnya apa? Kita jadikan kenikmatan itu sebagai ajang mencari perhatian manusia. Yang harusnya nikmat itu membuat kita makin dekat dan tawadhu', malah justru kita terlalaikan untuk mengingat Allah. 

Yang harusnya semua nikmat itu bisa menjadi "kendaraan" yang kita gunakan untuk mencapai kebaikan dan kebermanfaatan pada manusia, malah justru menjadikan diri kita ujub atau berbangga-bangga. Begitulah kondisi yang menjadi celah kita sebagai orang tua untuk menambah dosa. 

Jadi?

Luruskanlah niat kita dalam mendidik. Jangan mendidik anak hanya agar terlihat keren dimata manusia. Ingat, anak-anak kita akan terus bertumbuh, sementara ada pertanyaan besar yg harus kita jawab kelak, apakah segala nikmat itu sudah kita gunakan untuk beribadah kepada Allah? Termasuk dalam mendidik anak-anak. Apakah kita selama ini sudah memenuhi ruang hati anak-anak kita dengan kasih sayang, iman dan rasa cinta kepada Allah? Semoga kita semua dimampukan untuk menjawab semua itu dihadapan Allah dan semoga kita bisa menjadi orang tua yang amanah dan mampu mensyukuri segala nikmatNya. 

Rabbi Habli Minasholihin

*seyogyanya ini adalah pengingat untuk diri sendiri

22 komentar untuk "Saat Berharga untuk Anak Kita"

  1. Comment Author Avatar
    Yaa Allah bener bgt mbak. Makasih ya udah diingatkan. Seringkali sebagai manusia rasa² itu ada. Astagfirullah jadi perenungan untuk kembali meluruskan niat mendidik anak.
    1. Comment Author Avatar
      Sama-sama mbak. Ini self reminder juga.
  2. Comment Author Avatar
  3. Comment Author Avatar
    Waahh, keren sekali tulisannya. Terima kasih sudah diingatkan. 🙏
  4. Comment Author Avatar
    Masyaallah reminder banget, anak itu bukan barang yang dipamerin kemana-mana. Riya' sama bangga batasnya memang setipis rambut, astaghfirullah
  5. Comment Author Avatar
    Reminder sekali kak. Tuhan sebagai tempat jawaban atas semua kehidupan.
  6. Comment Author Avatar
    Walau pun aku belum nikah dan belum punya anak, ini bisa jadi bekal ilmu untukku pribadi. Thanks remindernya mba
  7. Comment Author Avatar
    Setuju dengan penyataan di part terakhir, Memang penting sekali untuk meluruskanlah niat kita dalam mendidik. Jangan mendidik anak hanya agar terlihat keren dimata manusia.
  8. Comment Author Avatar
    Ilmu Parenting yang Bagus untuk saya. Terimakasih kak
    1. Comment Author Avatar
      Sama-sama. Terimakasih sudah berkunjung.
  9. Comment Author Avatar
    Ini reminder untuk orang tua atau pun calon orang tua. Memang anak kerap jadi bahan riya'. Terima kasih banyak kak
  10. Comment Author Avatar
  11. Comment Author Avatar
    Pesannya, juga rangkuman di atas bermanfaat banget, Kak. Untuk saya yang masih jomblo ini. Jadi tau dan bisa bersiap-siap. "Oh, iya juga, ya. Rupanya mendidik itu, bukan asal mendidik, aja." Terima kasii, Kak ilmu barunya

Silahkan sampaikan pendapatmu. Mari kita berdiskusi :)