Sebelum Tentukan Pilihan, Cek Ini dulu Deh



Sumber foto : pexels.com


Beberapa waktu lalu (sebenarnya udah lumayan lama sih hehe) aku gak sengaja ngebaca story akun instagram @crystalclearmoms. Sebuah akun instagram yang menjadi supporting system para ibu dengan segudang permasalahannya hehe. Aku ingat betul storynya karena lumayan berkesan. Tentang pendapat orang-orang dalam memilih suami. Buatku sih ini cukup penting ya agar perempuan bisa memiliki gambaran untuk tahu bagaimana memilih suami.

Tulisan ini tidak semuanya  berdasarkan pengalamanku ya gaes hehe walaupun ada yang berdasarkan hasil evaluasi ke diri sendiri juga. Aku sih setuju dengan beberapa pendapat dari story tersebut dan barangkali bisa bermanfaat bagi para perempuan yang belum menikah dan yang sedang mulai menentukan kriteria dalam memilih suami.

Ada beberapa pendapat yang aku rangkum. Ga semuanya sih ya karena aku hanya merangkum pendapat yang aku setujui saja. So, tak perlu berpanjang kata, berikut adalah hal-hal yang yang bisa jadi pertimbangan perempuan dalam memilih suami. Semoga bermanfaat.

1. Cari Tahu Pendapat Calonmu Terkait Future Plans dan Keuangan Keluarga


Coba diskusikan berdua tentang rencana-rencana yang akan dilakukan di masa depan. Misalnya, nanti kalau sudah menikah tempat tinggalnya mau dimana. Apakah sepakat jika tinggal dengan mertua atau pilih ngekos atau beli rumah sendiri saja? Sepakati semua dari awal. Jangan sampai setelah menikah timbul konflik karena hal ini.

Kalau saranku sih sebaiknya jangan tinggal sama mertua ya. Sebaik apapun mertua kita tetap saja bisa terjadi gesekan dalam berkomunikasi yang mungkin bisa menimbulkan kesalahpahaman dan masalah kedepannya. Mungkin kalau mau tinggal sebentar sih ga masalah, tapi kalau untuk jangka panjang sih sebaiknya jangan. Lagipula, memutuskan tinggal sendiri akan membuat kita jadi lebihmandiri dan belajar untuk mengatasi masalah tanpa campur tangan pihak lain.

Setelah itu, sepakati juga lokasinya mau dimana. Barangkali ada keinginan untuk mencari tempat yang dekat dengan tempat kerja atau dekat dengan keluarga istri atau suami. Yang jelas mulai dipikirkan saja sebelum menikah.

Tanyakan juga nanti pas nikah mau punya anak berapa dan kapan mau punya anak. Apakah nanti bersedia diajak kerja sama dalam urusan domestik? Jangan-jangan suami tipe ongkang-ongkang kaki yang hanya terima beres? Menurutku ini penting banget untuk digali. Jangan hanya terbuai romantisme rumah tangga, kita juga harus realistis bahwa dalam urusan rumah tangga pasangan juga dibutuhkan kerja sama.

Trus tanyakan juga apakah setelah menikah mau punya anak? Atau ada kemungkinan untuk ditunda? Clear-kan sejak diawal. Lalu tanyakan juga kalau nanti udah nikah, apakah dibisa kebebasan untuk memilih menjadi stay at home mom atau working mom? Tentu saja semua jawaban dan pertanyaan disesuaikan kembali dengan kondisi dan keinginanmu untuk soal itu ya.

Selain membahas rencana masa depan, bahas juga soal keuangan. Siapa yang memegang uang rumah tangga, bagaimana pembagian kebutuhan sehari-hari termasuk masalah hobi dan terkait pemberian uang untuk orang tua masing-masing. Buatlah sistem yang transparan. Jangan sampai masalah keuangan ini menimbulkan kesalahpahaman.

Tanyakan juga apakah calon punya hutang atau tanggungan? Barangkali saja dia harus membiayai kuliah adik dsb. Itu bisa jadi pertimbangan juga apakah kita bersedia untuk menerima hal tersebut atau tidak.

2. Cari Tahu Karakter Calon Suami


Pasti masing-masing dari kita punya kriteria sendiri dalam memilih suami ya. Tapi pasti kita semua setuju kalau nyari suami itu pasti nyari laki-laki yang baik. Tapi selain nyari suami yang baik pastikan juga apakah suami punya trauma masa lalu? Terkadang trauma masa lalu membuat dia selalu dibayang-bayangi kondisi masa lalunya.

Misalnya mungkin pas kecil dia sering diperlakukan kasar. Bisa jadi dia akan melakukan metode yang sama pada keluarganya. Jadi pastikan dia sudah keluar dari masalah diri atau innerchildnya supaya ketika sudah berkeluarga, dia sudah menjadi sosok yang "sehat".

Selain itu coba cek bagaimana sikap dia ketika marah. Sikap terburuk apa yang dia lakukan ketika marah. Hal ini untuk menghindari adanya kekerasan dalam rumah tangga dan hal lainnya yang mungkin tidak kita inginkan.

Next, cek juga lingkungan pertemanannya. Siapa teman dekatnya? Bagaimana dia dan interaksinya di sosial media? Paling aman sih cek temen dekatnya ya. Kalau dia berteman dengan laki-laki yang ga benar, yang hobinya kelayapan dsb. Kemungkinan besar dia juga begitu. Pun sebaliknya. Cek dengan teliti yah.


3. Jangan Lupakan Keluarga Besarnya


Ketika menikah, kita gak hanya menikahi pasangan kita tapi juga kita "menikahi" keluarga besarnya. Maksudnya adalah kita jangan hanya melihat karakter suami saja tapi juga kita harus cek keluarga besarnya seperti apa. Ya setidaknya keluarga intinya ya. Kira-kira kita bisa berbaur gak dengan kebiasaan, keyakinan, gaya hidup dan karakter keluarganya. Bakal cocok gak? Jangan salah loh, banyak juga konflik rumah tangga terjadi gara-gara ada ketidakcocokan dengan keluarga pasangan. Jadi kita harus memastikan bahwa keluarga pasangan adalah keluarga yang bisa menerima kita apa adanya. 

4. Jangan Terburu-buru. Kamu Gak hanya Cari Suami, tapi Kamu juga sedang Mencari Ayah untuk Calon Anak-anakmu. 


Pastikan jangan salah pilih ya. Jangan hanya liat cakepnya  aja atau penampilannya aja. Tapi lihatlah kira-kira dia bisa jadi sosok bertanggung jawab gak? Kira-kira dia bisa diajak kerja sama dalam pengasuhan anak gak? Jangan sampai nanti setelah punya anak, tahunya suami malah asyik main game atau sibuk ngumpul  dan main sama temen-temen kantornya. Kamu sendiri nanti yang kesel kan?

Gak usah sok jadi superhero. Kalau calonmu sudah menunjukkan gelagat yang ga bener sejak awal dan itu terjadi berulang kali, tinggalin deh. Pada dasarnya ga akan mudah mengubah tabiat seseorang. Jadi tidak usah coba-coba untuk mengubah seseorang. Gak akan semudah itu. Jangan habiskan waktu dan energimu. Kamu kan mau membangun rumah tangga bukan malah jadi pusat rehabilitasi. 

Gak usah sok optimis, "Ah nanti juga dia akan berubah." Kalau dia mau berubah ya berubahlah sebelum nikah. Jangan pas udah nikah dong. Intinya gak usah coba-cobalah kalau berumah tangga.  Ini termasuk juga dalam hal kebiasaan merokok, perilaku yang menunjukkan kekerasan, perselingkuhan dll. Itu menurutku udah jadi red flag. So, sebaiknya tinggalkan. 
 
 

5. Cek Penghayatannya pada Nilai Agama


Jadi aku pernah liat sebuah postingan yang muncul di media sosialku. Ada seorang Syeikh yang menyatakan, kira-kira begini, "Para perempuan jangan hanya  terpaku mencari calon suami yang sholatnya lima waktu, karena itu hal yang basic! Cari kriteria tambahan yang lain," 

Intinya, gak ada yang salah kok dengan mencari calon suami yang sholatnya sudah lima waktu. Malah penting banget ya untuk memastikan itu. Tapi ketika liat sisi agama seseorang, maka gak cukup hanya melihat dari sisi sholatnya doang, karena sholat itu basic! Sholat adalah standar yang harusnya emang dilakukan oleh semua muslim. Jadi selain sholatnya, kita juga harus memastikan hal lainnya. Soalnya ada juga kasus lelakinya rajin sholat tapi masih main tangan, masih suka emosian, dsb.

Jadi ada hal lain juga yang harus dilihat. Salah satu contohnya, bagaimana akhlaknya kepada sesama? Bagaimana pemahaman dia terhadap nilai agama? Apakah sebatas ritual saja atau sudah memaknai sebagai kebutuhan hidup? Memang sih di bagian ini agak sulit untuk menilai. Paling gampang emang liat bagaimana komitmen dia ketika sholat. Apakah dia sholatnya telat waktu? Apakah sholatnya sering di masjid? Bacaan alqurannya bagaimana? Dicek kembali bagaimana cara dia memperlakukan seseorang? Entah itu orang yang lebih tua atau yang lebih muda? 
 
Bagaimana interaksi dia dengan lawan jenis? Apakah dia rutin belajar agama dan mendengar kajian? Siapa ustadz yang sering dia dengarkan? Apakah lingkungan pertemanannya terdiri dari orang-orang yang sholeh atau nggak? Intinya semua harus dicek ya. Jangan sampai kita hanya berpatokan pada hal yang satu, tapi malah mengabaikan hal-hal lain.
 

6. Jangan lupa Kenali Diri Sendiri 

Ini Penting juga ya. Jangan sampai kita sibuk menilai pasangan eh tahunya kita nge-blank ke diri kita sendiri.

Coba pahami kita karakternya seperti apa. Kita tuh maunya apa? Apa saja hal-hal yang bisa kita tolerir dan yang tidak bisa kita tolerir? Apakah kita punya luka di masa lalu yang belum sembuh? Maka sembuhkanlah dulu. Dengan kita mengenali diri kita sendiri dan tahu apa yang kita inginkan, maka kita akan mudah menetapkan calon pasangan yang pas dengan semua yang ada pada diri kita. 


At the last but not least, minta banyak-banyak petunjuk sama Allah. Berdoalah agar hati diberikan kecenderungan untuk memilih jodoh terbaik. Kita gak pernah tahu masa depan nanti bagaimana. Kita gak pernah tahu pasangan kita nanti akan seperti apa. Maka libatkan Allah dalam mengambil keputusan. 

Itulah beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan bagi siapapun yang belum nikah. Semoga memberikan manfaat. Mungkin nanti bisa jadi ada beberapa hal yang aku tambahkan tapi untuk sekarang cukup segitu aja. Oh iya, kalau kamu sendiri, barangkali ada tambahan atau koreksi terkait hal-hal  yang kamu pertimbangkan dalam memilih pasangan hidup? Share disini yaahh. Terima kasiih. 

Posting Komentar untuk "Sebelum Tentukan Pilihan, Cek Ini dulu Deh"