Review Buku : The Tipping Point

Judul Buku: The Tipping Point, Bagaimana hal-hal kecil berhasil membuat perbedaan besar
Penulis: Malcolm Gladwell
Jumlah halaman: 326 hal
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tanggal-bulan-tahun diterbitkan : Maret 2020 (Cetakan keempat belas)
ISBN: 978-602-03-8059-9


Lagi-lagi jika bukan karena tugas dari RCO Komunitas ODOP, rasa-rasanya aku tidak akan memilih membaca dan mereviu buku motivasi ataupun self development. Entah sejak kapan, aku sudah bosan dengan buku-buku semacam ini. Terasa omong kosong dan membuat harapan yang kadang agak mustahil. 

Jika butuh penyemangat hidup, rasanya aku lebih memilih membaca buku agama atau melihat video kajian agama saja. Lebih punya pengaruh daripada membaca buku motivasi. 

Tapi ya itu.. Lagi-lagi dalam rangka tugas, mau tak mau aku akan coba membaca buku genre ini. Aku memilih buku yang berjudul The Tipping Point yang ditulis oleh Malcolm Gladwell. 


Malcolm Gladwell merupakan seorang reporter The Washington Post. Ia adalah lulusan fakultas sejarah di Universitas Toronto. Ia mengawali karir di bidang sains hingga akhirnya diangkat sebagai kepala biro New York City. Ia juga dikenal sebagai penulis best seller versi New York Times dan buku ini termasuk salah satu buku best sellernya. 

Poin Penting Versi Reviewindri 

Ada hal-hal menarik yang kutemukan di buku ini. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :

1. Keberadaan Orang Lain Menentukan Tindakan Kita

Dalam suatu kasus, ketika para saksi mata tidak sendirian, tanggung jawab mengambil tindakan jadi  menyebar. Masing-masing mengandalkan orang lain untuk menolong. 

Ini terjadi dari sebuah eksperimen yang dilakukan oleh  Bibb Latane dan John Darley. Mereka mengatur agar seorang mahasiswa di sebuah apartemen berpura-pura mengalami epilepsi. 

Apabila tetangga mahasiswa itu hanya satu orang dan sedang sendirian, ternyata peluang orang tersebut untuk membantu adalah 85%. Berbeda jika kondisinya sang tetangga tidak sendiri atau bersama empat orang lain, maka peluang orang tersebut untuk membantu hanyalah 31%. 

Betapa berpengaruhnya keberadaan orang lain dalam menentukan tanggung jawab dan tindakan kita. Kesendirian terkadang justru membuat kita bisa menunjukkan sikap lebih peduli. 

2. Emosi itu Menular

Ternyata kita bisa menulari orang lain dengan emosi kita. Contohnya saja, semua orang pasti pernah merasa tenteram atau tenang ketika berada di dekat seseorang yang suasana hatinya baik. 

Emosi bekerja dari dalam ke luar. Ketika sedih, muka kita cemberut. Ketika senang, muka kita lebih mudah tersenyum. Emosi itulah yang mampu menulari orang yang ada di sekitar kita sehingga penting untuk kita memerhatikan hal kecil ini karena ternyata itu bisa memengaruhi orang lain. 


3. Bagaimana Konsep Mengajar yang Baik? 

Mengajar yang baik adalah mengajar dengan cara interaktif, melibatkan anak secara individu, memanfaatkan semua indra yang ada, dan memberikan tanggapan langsung kepada anak. Itulah cara mengajar yang baik yang bisa memberikan pengaruh besar bagi proses belajar anak-anak. Hal sederhana tapi bisa membawa pengaruh besar. 

4. The Messenger 

Dalam peristiwa epidemi, pembawa pesan merupakan unsur penting, karena pembawa pesan memungkinkan sesuatu menyebar. Akan tetapi ada hal penting juga yang harus diperhatikan yaitu terkait isi berita dan adanya kualitas "kelekatan" yang bagus terhadap pesan yang akan disampaikan. 

Misalnya, apakah pesan itu mudah diingat? Apakah informasi atau fakta itu dapat memicu suatu perubahan, atau mendorong seseorang berbuat seperti yang diharapkan? Pentingnya pengulangan dan penekanan dalam menyampaikan pesan akan membantu orang lain untuk lebih mudah mengingat pesan tersebut. Ini berlaku tak hanya untuk iklan dan juga pada hal-hal lainnya. 

Pendapatku tentang Buku Ini

Buku ini secara umum membahas tentang bagaimana hal-hal kecil bisa membawa perubahan besar bagi orang lain. Dalam hal ini sang penulis menyajikan berbagai contoh kasus yang mendukung hal tersebut. 

Misalnya, bagaimana sebuah fashion bisa  menjadi trend pada suatu masa hanya karena sekelompok kecil manusia menggunakan produk fashion sehingga menjadi ciri khas mereka. Masih ingat kan hippie style tahun 60 hingga 70-an? Itulah salah satu bentuk trend yang awalnya dipopulerkan oleh hanya sekelompok orang. 

Lalu ada juga contoh lain, ketika bagaimana sebuah tayangan anak yang dikemas secara sederhana dan memiliki banyak pengulangan ternyata bisa menjadi sejarah baru bagi tayangan anak di dunia di masa itu. Sebut saja contohnya Sesame Street dan Blues Clues. Semua orang pasti mengenal tayangan yang dulu begitu populer 

Menurutku buku ini menarik karena memang banyak membahas contoh kasus yang benar-benar terjadi seperti contoh di atas. Hanya saja, entah kenapa untukku pribadi, contoh kasus itu malah sempat membuat bingung karena kita sebagai pembaca terkadang harus mencari benang merah sendiri dari peristiwa tersebut. Kadang muncul juga pertanyaan, "Penulis sebenarnya mau mengarahkan kisah ini kemana sih?" 

Sejujurnya, di awal-awal bab aku sempat merasa bosan sekali karena penulis lebih banyak memaparkan deskripsi peristiwa. Seolah-olah penulis hanya menceritakan ulang sebuah peristiwa yang sudah terjadi.

 Belum lagi satu paragraf di buku tersebut kadang bisa terdiri dari satu halaman. Seakan tak ada jeda bagi pembaca untuk sekedar istirahat karena adanya kisah yang tak ada akhirnya. 

Tapi meski demikian, harus kuakui ada beberapa hal yang menjadi tambahan informasi buatku sebagai pembaca. Sehingga tak ada salahnya jika kamu ingin membaca buku ini dan mencoba mendapatkan manfaat. Barangkali saja akan ada insight berbeda yang bisa kamu temukan di buku ini nantinya. 

Penilaian Reviewindri


Bagi kamu yang mungkin lebih suka studi kasus dan mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa, buku ini menurutku cukup bisa menyajikan hal tersebut. Namun jika kamu pandai bahasa Inggris, sepertinya aku sarankan kamu baca buku versi Inggrisnya karena entah kenapa aku kurang nyaman membaca buku ini. Bisa jadi karena terjemahannya kurang enak dibaca (?). Entah juga.

Yang jelas, aku beri nilai 6.3/10 untuk buku ini. Buatku buku ini memang agak membosankan, tapi walau bagaimanapun tetap ada hal baru yang bisa kutemukan. So jika kamu tertarik membaca buku ini, maka selamat membaca! 



Disclaimer
Review ini dibuat berdasarkan pendapat dan pengalaman pribadi. Bisa jadi orang lain akan memiliki pendapat dan penilaian yang berbeda.



Posting Komentar untuk "Review Buku : The Tipping Point "