Cari Tahu tentang Review Buku (Bagian 2)

Gambar : pixabay.com 


Sebelumnya sudah dibahas sedikit tentang berbagai istilah dalam perbukuan. Bisa dicek disini ya. Maka sekarang kita lanjut membahas bagaimana cara me-review buku. 

Dalam me-review buku sebenarnya diperlukan sudut pandang. Sudut pandang sangat penting karena akan membantu tulisan kita agar tetap fokus, menyingkirkan bagian yang tak perlu, dan membantu memudahkan pengumpulan bahan sebelum menulis. 

Review merupakan penilaian kita pada sebuah buku, maka sudut pandang secara umum yang bisa kita pakai dapat dirangkum dalam satu pertanyaan: 
Apa pendapat kita tentang buku tersebut? Itulah yang nanti akan kita urai di review buku kita nanti. 

Yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Review

Ada lima hal yang perlu kita perhatikan dalam me-review buku :

1. Informasi umum
Dalam menulis review, jangan pernah lupa mencantumkan profil buku yang akan di-review atau identitas buku. Profil atau identitas buku meliputi:

Judul Buku: ...
Penulis: ...
Jumlah halaman: ...
Penerbit: ... 
Tanggal-bulan-tahun diterbitkan: ... 
ISBN: ...

Informasi umum ini bisa diletakkan di awal atau di akhir tulisan. Informasi umum ini bisa memberikan informasi detail terkait identitas buku yang bersangkutan. 

2. Sinopsis
Jadi, setiap tulisan review menyampaikan dua elemen penting yaitu sinopsis buku dan pendapat sebagai seorang reviewer. Yang harus diperhatikan dalam menulis sinopsis adalah, jangan membuka kejutan yang disimpan oleh penulis di akhir atau di tengah-tengah buku. Jangan memberikan spoiler. Sebagai reviewer yang baik, kita biarkan pembaca mencari tahu sendiri kisah buku tersebut. 

Biasanya di setiap buku (terutama halaman belakang) sudah tercantum sinopsis buku tersebut. Namun jika kita ingin menulis review sebaiknya kita kembangkan lagi sinopsis tersebut sesuai dengan sudut pandang kita sendiri. 

3. Penilaian atau kritik dari penulis review
Dalam tulisan review, kita dipersilahkan untuk menyampaikan pendapat pribadi kita lebih banyak. Namun harus diingat, kendati mengandung banyak subyektivitas si penulis, jangan lupa gunakan logika, contoh dan referensi untuk mengkritik atau memuji bagian buku yang pantas diulas.

Dalam memberikan penilaian pada review sama saja seperti kita ingin mengulas sebuah makanan. Jadi kita harus jujur  dalam menyampaikan rasa. Tapi tentu saja kejujuran itu (terutama dalam hal kritik) harus disampaikan dengan cara yang halus. 

Saat me-review buku diperlukan kekritisan kita, sehingga apa yang kita sampaikan bisa menjadi perbaikan untuk penulis yang bersangkutan. Tentu saja ada trik khusus untuk mengkritik. Apa triknya? Jadi sebelum mengkritik awali dulu dengan memuji, barulah setelah itu masuk ke kritik yang diakhiri dengan sebuah harapan terhadap kritik buku tersebut. 

4. Tentang penulis
Terakhir, bubuhkan sedikit biografi penulis buku. Bagian ini menjadi penting jika penulis buku belum banyak dikenal khalayak. Untuk penulis  terkenal dan telah menulis banyak buku, kita bisa membandingkan “perjalanan” kreativitas atau keilmuannya dulu dan sekarang ini.

5. Outline
Outline pada tulisan review sebenarnya tidak jauh berbeda dengan outline pada tulisan lainnya. Yang membedakan adalah adanya sejumlah unsur penting dalam tulisan resensi. Oleh karena itu, sebelum membuat outline, pahami dulu unsur-unsur penting dalam tulisan resensi.


Cara Menulis Review

Secara umum, tulisan review baik yang berbentuk esai, feature atau opini terdiri dari tiga bagian utama: 

1. Pembuka
Kalau bisa awali dengan proses penulisan bukunya. Gaetlah pembaca dengan pembukaan yang menarik.

Paragraf awal dalam pembuka memainkan peran teramat penting. Nasib tulisan sangat ditentukan oleh kemampuan memikat pembaca lewat judul dan lead.

Feature dan esai merupakan tulisan kreatif, dan tidak tunduk pada model piramida terbalik yang menjadi rujukan penulisan berita. Tulisan bisa diawali dengan sesuatu yang dramatis, menyentuh, mengejutkan, lelucon yang relevan, dan lain-lain.

Seperti tulisan pada umumnya, judul, lead dan paragraf pertama sangat penting untuk menarik minat pembaca. Dan si pe-review bisa menyinggung apa saja untuk mengantar atau mengawali tulisannya asal lead yang bersangkutan itu sejalan dengan isi buku yang akan dibahas.

2. Isi 
Setelah itu lanjutkan dengan membahas isi buku (sinopsis). Bisa juga dengan langsung membahas manfaat buku yang diresensi bagi pembaca.

Membahas manfaat buku yang di-review merupakan sesuatu yang penting, karena kan kita sedang merekomendasikan buku untuk pembaca. Kita harus bisa memberikan jawaban kenapa pembaca harus membaca buku ini. Pengetahuan apa yang akan mereka dapatkan dari buku tersebut dan lain sebagainya. 

Tambahkan pula konteks atau fenomena mutakhir yang memaksa kita membaca buku yang bersangkutan. Paparkan pula argumentasi dan contoh-contoh yang disodorkan penulis buku.

Ingat ya, dibagian ini jangan terlalu spoiler dalam menulis isi buku. Kita bisa mengakhiri kalimat sinopsis dengan pertanyaan-pertanyaan semisal, "Apakah Dilan akan menikah dengan Ancika atau kembali pada Milea?" atau dengan memberikan clue kisah akhir tapi tidak secara gamblang. 

3. Penutup

Penutup yang kita berikan bisa berupa manfaat sang buku bagi pembaca, kesimpulan atas semua argumentasi dalam resensi, atau bahkan anekdot yang mengena pada tesis buku. Mengawali dan mengakhiri resensi dengan memaparkan manfaat bukanlah suatu repetisi yang sia-sia. Jadi tak masalah jika kita ingin tambahkan kembali hal tersebut di penutup resensi/review kita. 



Itulah unsur-unsur utama yang perlu kita masukkan ke dalam review. Sebenarnya review dan resensi itu sama. Hanya saja resensi cenderung memasukkan referensi ilmiah di dalamnya dan biasanya dikirimkan  ke media massa. Sementara review cenderung kita masukkan ke media sosial atau blog pribadi.

Aku juga kemarin baru saja berlatih menulis review. Jika berkenan bisa cek review bukuku disini ya. Terima kasih sudah menyimak!



Sumber : Materi yang disampaikan oleh Simiati Nurwakhidin dalam WAG Oprec ODOP 2023. 

Posting Komentar untuk "Cari Tahu tentang Review Buku (Bagian 2)"