Review Buku : Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro

Judul Buku: Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 
Penulis: Peter Carey 
Jumlah halaman: 512 hal
Penerbit: PT. Gramedia
Tanggal-bulan-tahun diterbitkan : November 2019
ISBN: 978-602-412-215-7
ISBN : 978-602-412-216-4 (e-Book)

Ada tugas membaca kisah sejarah, akhirnya ketemulah buku ini di eperpusdikbud. Buku ini ditulis oleh Peter Carey yang merupakan seorang sejarawan  dan penulis dari Inggris. Peter Carey memiliki banyak buku yang membahas tentang Pangeran Diponegoro. Buku ini adalah salah satu karya yang membahas Pangeran Diponegoro yang pertama kali diterbitkan tahun 2014. Buku ini sudah mengalami beberapa kali revisi. 


Rangkuman Singkat tentang Isi Buku


Ada berbagai informasi yang aku dapatkan dari buku ini. Banyak informasi tersebut yang aku sendiri tidak pernah  baca di buku sejarah. Berikut ini adalah beberapa info yang aku temukan yang mungkin kamu juga perlu tahu : 


  • Ternyata kerabat perempuan Pangeran memiliki peranan yang lebih penting dalam pembentukan watak dan pandangan hidupnya. Fakta bahwa Diponegoro dibesarkan di bawah pengasuhan para perempuan yang kuat sampai ia berusia 18 tahun mungkin juga ikut menyumbang sifat kepekaan dan intuisi nuraninya. 
  • Selain memperlihatkan sisi agamis, Diponegoro juga memperlihatkan bahwa dirinya adalah tipikal seorang mistikus Jawa. Pangeran Diponegoro  juga melakukan ziarah ke Pantai Selatan, bersemedi dan juga menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan primbon Jawa. 
  • Diponegoro bahkan dianggap jimat berjalan yang hidup karena dianggap memiliki kekuatan magis yang membuatnya bisa terbang dan memengaruhi cuaca. Diponegoro juga dipercaya memiliki ilmu kebal dan mampu membaca karakter manusia lewat ekspresi wajah. 
  • Diponegoro juga memiliki lima isteri dan selir-selir. 
  • Raden Saleh Syarif Bustaman, seorang perintis seni lukis modern di Jawa, ternyata masih ada hubungan keluarga dengan Pangeran Diponegoro. Ia juga menikahi puteri dari salah seorang Panglima muda Diponegoro. 
  • Seorang sejarawan Belanda membandingkan Diponegoro dengan Hamlet yaitu pahlawan dalam cerita karangan pujangga Inggris yaitu Shakespeare. Seperti Hamlet, Diponegoro memiliki nasib hidup yang tragis dan punya hubungan yang penuh permusuhan dengan ibu tirinya yang amoral. 
  • Makna nama Diponegoro. Dipo dari bahasa sansekerta artinya seseorang yang menyebarkan pencerahan atau yang memiliki hidup dan kekuatan. Sementara negoro artinya suatu daerah. Jadi Diponegoro memiliki makna orang yang memberikan pencerahan, kekuatan, kemakmuran kepada suatu daerah (negara). 
  • Setelah di pengasingan, pangeran Diponegoro hidup sederhana dan berhemat karena dia menabung uang agar bisa pergi haji ke Mekah. 
  • Saat di Manado, pemerintah Belanda tidak mengizinkan Pangeran Diponegoro untuk bertemu cucu-cucunya. Barangkali agar dia tidak mengetahu tragedi yang menimpa keluarganya. Termasuk kematian anak keduanya yang disebabkan adanya perselisihan dengan perwira Belanda. Lalu perihal pengasingan putra-putranya yang menyebabkan mereka menjadi gila. Serta perlakuan buruk terhadap kedua putrinya oleh bekas panglima tentaranya.
Selain itu, ada kisah yang menyedihkan tentang kerinduan yang tak tertahankan antara pangeran Diponegoro terhadap ibunya ketika ia sudah berada di pengasingan. Ia dan anak-anaknya kerap kali naik ke atas loteng untuk melihat ke arah pelabuhan. Berharap sang Ibu datang ke Teluk Makassar. 
 
"Datanglah segera..
Tetapi jika tidak bisa datang, tidak mengapa karena kita berdua adalah teman." 

Tulis pangeran Diponegoro. Sang Ibu, Mangkorowati saat itu berusia 80 tahun. Ia merasa sudah tak sanggup melakukan perjalanan jauh karena sudah mulai sakit-sakitan. Maka ia pun menuliskan surat dan mengatakan bahwa kerinduan terbesarnya adalah mereka berdua tetap diberi kesehatan dan kewarasan hingga nanti bisa berjumpa lagi di akhirat. Ibu dan anak ini akhirnya meninggal dalam selang waktu dua tahun. 

Pendapatku tentang Buku Ini

Jika kamu adalah seseorang yang menyukai sejarah dan mungkin punya ketertarikan pada kehidupan Pangeran Diponegoro, maka buku ini layak kamu baca. Buku ini menjelaskan kehidupan yang cukup lengkap dari mulai kehidupan masa kecil hingga kematiannya. 

Banyak kisah yang mungkin kita tak pernah dengar atau baca sebelumnya tentang sosok ini. Selain menceritakan tentang perjuangan dan polemiknya menghadapi penjajah, dalam buku ini juga disebutkan tentang sisi lain sosok Pangeran Diponegoro yang mungkin kita belum pernah tahu. Misalnya saja tentang kehidupan Pangeran dengan banyak perempuan dan kesukaannya minum anggur putih. Pangeran Diponegoro beranggapan bahwa anggur putih boleh diminum muslim. 

Intinya, jika kamu adalah para sejarawan muda atau tertarik dengan genre ini silakan koleksi buku ini. Pun juga yang sekedar ingin tahu perjalanan tokoh ini menurutku buku ini cukup menarik. 

Penilaian Review Indri

Sebenarnya aku bukan orang yang suka membaca buku sejarah karena menurutku sejarah pun belum tentu objektif. Bisa bergantung pada siapa yang menuliskan sejarah itu sendiri. Salah satu contohnya saja, sang penulis menuliskan bahwa Pangeran Diponegoro menyukai orang Inggris.  Entah apakah karena dia adalah orang Inggris sehingga ia menuliskan hal tersebut. Yang jelas aku sendiri tidak bisa memastikan.

Kalau kamu bukan orang yang suka sejarah, mungkin saja buku ini akan terasa membosankan dan membuatmu ngantuk karena buku ini memang lebih banyak memaparkan informasi tentang suatu peristiwa masa lalu. Aku akan beri nilai 7/10 untuk review buku sejarah ini karena buku ini memberikan kisah sejarah yang selama ini kita tak pernah tahu. Selain itu  buku ini juga menyelipkan data berupa foto yang  bisa menjadi sedikit gambaran kita tentang tokoh dan sebuah peristiwa. So, selamat membaca.



Disclaimer
Review ini dibuat berdasarkan pendapat dan pengalaman pribadi. Bisa jadi orang lain akan memiliki pendapat dan penilaian yang berbeda.

Posting Komentar untuk "Review Buku : Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro "