Tips Merapikan Rumah Bersama Keluarga

Bicara tentang merapikan rumah sepertinya sudah menjadi makanan sehari-hari ibu-ibu di rumah. Benar kan? Rasa-rasanya ini sudah menjadi aktivitas yang mendarah daging bagi para emak-emak.


Aku jadi teringat ketika masih punya anak 1. Rasanya risih sekali ketika melihat rumah yang berantakan. Namun, seiring berjalannya waktu (dan bertambahnya anak wkwk), akhirnya aku memutuskan untuk berdamai dengan diri sendiri daripada tiap hari jadi rungsing sendiri.

Rumah yang berantakan sudah jadi pemandangan sehari-hari. Jadwal merapikan rumah biasanya kulakukan di malam hari setelah anak-anak sudah santai, sudah tenang dan sudah siap untuk tidur. Soalnya percuma saja jika merapikannya di pagi atau siang hari, pasti nanti jadi berantakan lagi. Malah buang-buang energi dan bikin esmosi hihi. 

Kalaupun ingin merapikan saat itu juga ya biasanya aku rapikan sekedarnya saja. Tapi berhubung anak-anak sudah cukup besar, aku juga kadang melibatkan mereka dalam merapikan rumah

Bagaimana Cara Merapikan Rumah? 

Tentu saja yang utama adalah siapkan niat dan mental terlebih dahulu. Kalau tidak ada niat mau merapikan rumah, ya bagaimana kita bisa memulai semuanya kan? :D

Jujur saja aku sendiri bukan orang yang cukup telaten dalam merapikan rumah. Aku pun sedang belajar juga untuk bisa merapikan rumah secara efektif.

Namun, aku baru saja menemukan sebuah buku yang membahas tentang metode merapikan rumah. Jadi aku akan coba sharing hal-hal yang bisa bermanfaat untuk membantu para ibu merapikan rumah secara efektif lewat buku tersebut. Berikut ini beberapa tips merapikan rumah yang bisa kita lakukan bersama keluarga :

1. Berbagi Tugas

Diskusikan dengan pasangan dan anak-anak kira-kira mereka mau ambil bagian mengerjakan apa. Bisa sesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Misalnya anak-anak bisa membantu menyapu, merapikan mainan, membereskan kamar mereka sendiri dsb. Lalu pasangan bisa membantu memasak, belanja atau membersihkan kamar mandi dll. 

Setelah semua sudah menyetujui, maka kita bisa membuatkan jadwal rutin agar semua anggota tahu kapan mereka harus mengerjakan bagian mereka. Tentu banyak nilai positif dengan pembagian tugas ini. Anak-anak jadi bisa belajar mandiri dan bisa mengasah Life skill mereka. 

2. Bagi Tugas Besar menjadi Tugas-tugas yang Lebih Kecil

Kita bisa membagi kegiatan beres-beres ini ke dalam beberapa zona ruangan. Apalagi jika kita ingin melakukan kegiatan bersih-bersih secara mendalam. Mungkin hari ini kita akan merapikan bagian dapur. Besok bagian teras, lusa bagian kamar anak dsb. Pembagian ini tentunya tidak menuntut kita untuk langsung merapikan semua sekaligus, sehingga kita bisa tetap mengerjakan rutinitas yang lainnya.

3. Optimalkan Tempat Penyimpanan

Silakan tempat penyimpanan untuk barang-barang di rumah, terutama barang-barang kecil. Siapkan keranjang atau kotak untuk barang kosmetik, mainan, perlengkapan dapur, perlengkapan kebersihan.

Letakkan barang-barang tersebut di tempat yang sama sehingga ketika dibutuhkan kita tidak kebingungan untuk mencarinya. Berikan label jika perlu. Terutama untuk bumbu-bumbu dan bahan masakan.

4. Mulailah dari Ruangan yang Paling Sering Digunakan


Cobalah mulai merapikan dari ruangan yang sering digunakan keluarga. Misalnya ruang keluarga, kamar atau dapur. Setelah itu sudah selesai maka kita bisa mulai mengerjakan ruangan lain yang jarang digunakan. 

5. Jadikan Rutinitas Bersama

Bagi kegiatan sesuai prioritas, mana yang memang harus dilakukan setiap hari dan mana yang bisa dikerjakan sesekali saja. Misalnya setiap hari harus ada kegiatan menyapu, membersihkan kamar dsb. 

Sementara untuk kegiatan mengepel bisa dilakukan dua hari sekali saja, mengganti sprei bisa dua minggu sekali, mengelap jendela dan kaca seminggu sekali. Setelah membuat jadwal maka akan memudahkan kita untuk menetapkan aktivitas rutin atau membuat jadwal bersama keluarga. 

Pentingnya Melibatkan Anak-anak 


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa penting untuk para orang tua mulai membiasakan anak-anak membantu kegiatan di rumah agar anak jadi mandiri. Tentu kegiatan tersebut bisa disesuaikan dengan usia mereka. Kalau para orang tua masih bingung menentukan kegiatan apa yang bisa dilakukan anak-anak di rumah, bisa cek penjelasan berikut terkait aktivitas anak yang kira-kira bisa dilakukan sesuai usia mereka. 

Usia 18 Bulan - 2 Tahun

  • Membereskan mainan dan meletakkan mainan di tempat semula. 
  • Meletakkan pakaian kotor ke dalam keranjang pakaian yang sudah disediakan. 
  • Membersihkan meja dengan lap atau bulu ayam. 

Usia 2 - 5 tahun

  • Meletakkan piring kotor di tempat cuci piring. 
  • Meletakkan pakaian bersih di tempatnya. 
  • Mengelap jendela yang bisa dijangkau anak dengan kain lembab.
  • Membersihkan Meja

Usia 5 tahun Keatas

  • Merapikan tempat tidur sendiri
  • Menyapu 
  • Menyiapkan makanan sendiri 
  • Membantu mencuci piring dengan pengawasan
  • Membuang sampah 
  • Melipat pakaian 
Itulah beberapa rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan anak di rumah. Tentu yang harus diingat adalah tak perlu mengharapkan kesempurnaan atas apa yang mereka lakukan, apalagi jika mereka baru mulai belajar. Sebagai ibu kita memang harus banyak bersabar. Yang penting adalah pembiasaan terlebih dahulu, karena jika sudah terbiasa maka secara alami mereka akan makin terlatih. 

Jangan lupa lakukan dengan gembira. Bisa juga aktivitas merapikan rumah dilakukan sambil bermain dengan anak dan jadikan sebagai penguat bonding antara orang tua dan anak. 

Jika memang diperlukan reward, maka tak apa-apa untuk diberikan sekali-kali kepada mereka agar anak makin semangat dan termotivasi. Jangan lupa untuk mengapresiasi hasil kerja yang sudah mereka lakukan sekecil apapun itu. 

Ingat, tugas merapikan rumah memang tak boleh hanya ditanggung oleh ibu seorang, apalagi jika di rumah tidak ada asisten rumah tangga. Maka penting bagi setiap anggota keluarga untuk dapat saling membantu dan saling bekerja sama. Semangat merapikan rumah bersama keluarga! 



Sumber Referensi :
Damayanti, Diana. Tetap Beres Tanpa Pembantu. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2013.

5 komentar untuk "Tips Merapikan Rumah Bersama Keluarga "

  1. Comment Author Avatar
    Melibatkan anak-anak untuk ikut terbiasa merapikan rumah bersama-sama itu memang penting banget, ya, biar mereka terbiasa dengan kebiasaan positif ini dan juga bonding antara orang tua dan anak semakin kuat
  2. Comment Author Avatar
    Terkesan sederhana, ya, Mba. Ternyata hal sederhana seperti ini bisa melatih tanggung jawab dan kemandirian bagi anak. Bermain dan belajarnya dapat banget, nih.
  3. Comment Author Avatar
    wah mbaa boleh dong direkomendasiin reward yang pas untuk anak-anak yang udah mau bantu mamanya beberes rumah. Kadang bingung juga mau kasih apa ke anak-anak biar mereka makin semangat...
  4. Comment Author Avatar
    Hahaha emang suka rungsing sendiri kalau liat rumah berantakan, sedangkan mau beresin cape. Mencoba tetap slay tapi kepikiran 😌 akhirnya aku beres-beres sebelum anak bangun. Kalau udah bangun aku juga libatkan dia, seperti contoh di atas aku juga suka mengajarkan anak untuk menyimpan baju kotor ke mesin cuci kalau mandi, jadi terbiasa skrng anak jadi paham konsep bersih dan rapi.
  5. Comment Author Avatar
    Huhu jadi berkaca bangett karena cuma sempet sebulan sekali aja kadang2 beresin rumah bareng2 tuh, kadang jg bisa seminggu sekali wkwkw tergantung mood dan ada acara atau ngga, karena kebanyakan weekend di luaaaaar terus hiks

Silahkan sampaikan pendapatmu. Mari kita berdiskusi :)