Mengelola Sampah Rumah Tangga demi Lingkungan yang Lebih Baik
Bicara tentang sampah sepertinya tidak akan ada habisnya. Sampah seakan menjadi polemik bagi banyak wilayah di negeri ini. Kurangnya regulasi yang tepat membuat sampah tidak bisa dikelola dengan baik, padahal setiap hari sampah terus bertambah. Apalagi sampah yang berasal dari sampah pribadi atau rumah tangga.
Menurut dataindonesia.id, sampah yang berasal dari rumah tangga menyumbang hingga 42.22% dari total sampah nasional. Jumlah sampah yang dihasilkan adalah sebanyak 21, 88 juta ton. Data ini merupakan data tahun 2021.
Tentu ini sangat memprihatinkan karena menunjukkan fakta bahwa pengelolaan sampah rumah tangga di Indonesia masih buruk. Bahkan menurut Indonesia.go id pada tahun 2020, Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Sebuah prestasi yang tidak bisa dibanggakan tentu saja.
Apa itu Sampah Rumah Tangga?
Sampah rumah tangga adalah aneka bahan yang dibuang dari sisa-sisa aktivitas rumah tangga. Jenis sampah rumah tangga sebenarnya dibagi ke dalam beberapa jenis yaitu :
1. Human Erecta
Yaitu bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia sebagai hasil dari pencernaan, misalnya tinja dan urine. Sampah ini berbahaya bagi manusia karena bisa menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus.
2. Sewage
Air limbah buangan yang dialirkan tanpa penyaringan. Contohnya saja air bekas mandi, bekas cucian dan bekas dapur.
3. Refuse
Yaitu sampah yang dihasilkan dari bahan sisa proses atau hasil sampingan dari kegiatan rumah tangga. Sampah ini dibagi lagi menjadi garbage (sampah lapuk) dan rubbish atau sampah tidak lapuk.
Sampah lapuk adalah sampah dari sisa-sisa pengolahan rumah tangga. Misalnya bahan makanan, sayur mayur dll. Sampah tidak lapuk adalah jenis sampah yang tidak bisa lapuk sama sekali. Contohnya : mika, kaca dan plastik. Sampah jenis ini sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu lama untuk bisa hancur. Sampah jenis ini ada juga yang dapat terbakar misalnya kayu dan kertas dan tidak terbakar, seperti karet dan kawat.
Bagaimana Cara Mengurangi Sampah Rumah Tangga?
Pada dasarnya pengelolaan sampah ini memang menjadi masalah yang rumit karena membutukan kesadaran individu untuk lebih peka pada lingkungan. apalagi di musim penghujan, sampah yang dibuang sembarangan malah justru menimbulkan masalah baru karena bisa menyumbat drainase dan menyebabkan banjir.
Mengatasi masalah sampah memang tidak mudah. Entah itu di perkotaan maupun pedesaan, tetap saja yang dihadapi sama yaitu adanya penumpukan sampah di TPS maupun TPA. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi :
1. Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi daya tampung TPA yang mumpuni.
2. Lahan TPA yang semakin sempit.
3. Jarak TPA dan tempat sampah yang jauh sehingga pengangkutan sampah jadi tidak efektif.
4. Fasilitas pengangkut sampah terbatas.
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal sehingga lambat membusuk.
6. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah sehingga masyarakat membuang sampah di sembarang tempat sebagai jalan pintas.
Masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan pengelolaan sampah jadi tidak mudah. Tentu saja dalam mengatasi ini diperlukan bantuan oleh semua pihak karena diperlukan pola pengolahan sampah terpadu (integrated solid waste) agar masalah sampah ini bisa teratasi.
Yang perlu dipahami adalah ada beberapa persepsi tentang sampah yang perlu kita ubah. Pertama, tidak semua sampah itu adalah lawan. Ada sampah yang masih bisa kita berdayakan. Kedua, diperlukan kerja sama semua pihak berdasarkan proporsi tanggung jawab, peran dan kemampuan masing-masing.
Di beberapa negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Australia dan Kanada, pengelolaan sampah sudah dimulai dari tingkat pembuatan produk melalui EPR (Extended Producer Responsibilities). Jadi pemerintah meminta produsen untuk bertanggung jawab atas produk yang mereka buat. Mereka diminta membuat produk yang tahan lama serta dapat dikelola dan dimanfaatkan kembali. Tentu konsep ini sangat baik jika diterapkan karena dapat sedikit membatasi bertambahnya sampah.
Untuk sampah rumah tangga, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menguranginya. Para ibu rumah tangga dan semua anggota keluarga sebenarnya perlu memahami bahwa sampah rumah tangga bisa diproses menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Apa saja yang bisa dilakukan?
1. Membuat Kompos
Sampah organik yang mudah sekali busuk, dikumpulkan di satu tempat dan campurkan dengan tanah kompos yang bisa dibeli di toko tanaman. Dalam beberapa minggu sampah organik bisa dipanen dan dijadikan media tanam untuk tanaman di rumah.
2. Memilah-milih Sampah
Pisahkan sampah organik dan nonorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos. Sampah anorganik bisa kita pilah lagi menjadi beberapa kategori misalnya kertas, plastik, kaleng, kaca, minyak jelantah dsb. Sampah-sampah tersebut bisa kita setor ke bank sampah terdekat atau bisa juga menyetorkan ke tempat penampungan sampah salah satunya ke waste4change.com.
3. Mendaur Ulang Sampah
Gunakan sampah-sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya botol plastik bisa dijadikan pot, kaleng kosong bisa dijadikan tempat penyimpanan barang-barang kecil, kain bisa dijadikan lap, kardus bisa dijadikan tempat penyimpanan dsb. Intinya bagaimana agar kita bisa mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang.
4. Meminimalisir Penggunaan Plastik
Gunakan tas belanja yang terbuat dari kain untuk menyimpan wadah atau hasil belanjaan. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai agar jumlah sampah bisa berkurang.
Itulah beberapa hal yang bisa dipraktikkan dalam mengelola sampah rumah tangga. Tentu ini tidak mudah. Saya pun masih harus banyak belajar juga dalam menerapkan hal ini.
Yang jelas, bisa kita bayangkan, apa yang akan terjadi jika semua orang memiliki prinsip dan kemauan yang sama dalam mengurangi sampah di rumah masing-masing. Pasti akan banyak sekali sampah nasional yang akan berkurang dan itu akan membantu lingkungan kita bisa tetap terjaga. Apakah kita siap mengelola sampah di rumah? Sharing yuk bagaimana pengelolaan sampah di lingkunganmu.
Sumber Referensi :
Tim Penulis PS. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta : Swadaya. 2008
2 komentar untuk "Mengelola Sampah Rumah Tangga demi Lingkungan yang Lebih Baik "
Silahkan sampaikan pendapatmu. Mari kita berdiskusi :)